Rabu (10/3/2021) menjadi hari yang cukup melegakan bagi 92 warga Desa Rejosari Kecamatan Kalidawir Kabupaten Tulungagung. ke-92 warga tersebut datang tidak sendiri, mereka Didampingi oleh keluarga masing-masing, dan mereka dengan sabar menunggu petugas satu persatu untuk petugas pencairan dana BLT-DD (Bantuan Langsung Tunai- Dana Desa) di Aula Kantor Desa Rejosari.
Setelah menunggu beberapa saat, tampak raut muka yang berseri setelah semua persyaratan terpenuhi dan bantuan tunai diterima.
“Setidaknya bantuan ini, sedikit meringankan beban kebutuhan sehari-hari di tengah wabah Corona, apalagi sekarang pendapatan kami sebagai buruh tani semakin tidak menentu,” terang Mulyani putri sulung Ibu Mulyadi.
Di sela- sela pembagian bantuan, Sudikan Kepala Desa Rejosari menyatakan bahwa BLT-DD merupakan skema bantuan pemerintah yang bersumber dari dana desa.
“Ada beberapa pra syarat yang harus dipenuhi penerima bantuan, seperti menyasar warga yang paling terdampak secara ekonomi dan harus dipastikan orang tersebut belum mendapatkan bantuan dari program pemerintah yang lain. BLT-DD ini sendiri akan dibagikan Setiap bulan selama 6 bulan bagi masing-masing penerima,” tambah Sudikan.
Secara terpisah, Sudikan, Kades Desa Rejosari menambahkan proses penyaluran bantuan sebelumnya telah dibahas dalam Musdesus (Musyawarah Desa Khusus) bersama BPD dan tokoh masyarakat yang lain.
“Hari ini Pemerintah Desa memfasilitasi penyaluran bantuan bagi 92 warga terdampak Covid-19 dari 3 Wilayah dengan dibagi dalam 3 gelombang guna memenuhi standar social distancing,” ujarnya.
Di sisi lain, Sugiono, Ketua BPD dalam berbagai kesempatan selalu mengingatkan agar bantuan dari sumber manapun menjadi tepat sasaran.
“Skema bantuan yang disampaikan kepada masyarakat akan menjadi kegaduhan tersendiri manakala di sebuah Wilayah, masih ada warga yang lebih miskin secara ekonomi dari penerima bantuan namun tidak tersentuh. Jadi seyogyanya memang bantuan seperti ini menyasar masyarakat lapisan terbawah. Ketua RT, Ketua RW, maupun Kepala Wilayah mempunyai peran yang strategis dalam menyaring data penerima bantuan,” pungkas Sugiono. (ADM)